Sebuah ekspresi dari kegagalan repetitif dan represi psikis yang meremas rongga kepala, dikemas oleh Yearns dalam single kedua mereka bertajuk ‘Confessor‘.
Band postpunk pembubar kerumunan dari Purwokerto ini kembali merilis single di pertengahan tahun 2024, tentunya tanpa secara tiba-tiba dan tanpa rencana metodis yang terarah.
Ke’ugal-ugalan’ dan serampangannya unit ini secara sadar termanifestasi di berbagai sikap, mulai dari terbentuknya, pembuatan materinya, live performance-nya, sampai perilisan lagunya. Sikap tersebut menjadi selaras dengan wacana serta narasi pada tiap bait yang mereka sampaikan dengan arogan.
Dibandingkan single pertamanya yang berhasil meraup delapan belas ribu pendengar di kanal spotify tanpa publikasi berlebih, single kedua ini akan terdengar lebih agresif meskipun dalam satu koridor birama yang sama.
Dari segi lirikal, teriakan keputusasaan lantang disampaikan dengan menusuk. Lirik chorus yang repetitif merupakan konklusi dari himpitan dua verse yang menjabarkan kegagalan secara kausal.
Hal lain yang membuat single ini terasa begitu depresif adalah pemilihan art cover-nya.
Apabila diperhatikan, art cover untuk single ini merupakan sebuah nota belanja bahan bangunan dari sebuah toko material yang dicoret-coret sedemikian rupa.
Masih sama dengan single pertamanya, ‘Confessor’ diproduksi secara independen di Musikmaya Studio.
Sejak tersebar di berbagai digital streaming platform, tentunya tanpa notifikasi apapun bahkan ada beberapa member band ini yang baru sadar kalau lagunya sudah muncul di streaming platform.
Belum terdengar ada proyeksi apapun terkait rilisnya single ini, sejalan dengan kegagalan dan keputusasaan yang masih terangkul terutama bagi sang vokalis.